Mudik
Tidak banyak yang perlu diceritakan dalam “The Silaturahmi Tour” atau mudik tahun 2009. Karena memang sudah “pensiun kerja”, aku mudik lebih awal. Hari Senin (14/09) adalah hari yang aku pilih untuk mudik. Berangkat dari Balaraja – Tangerang pukul 05:30, sampai di Branti – Lampung pukul 16:00. Aneh memang, aku menghabiskan waktu lebih dari 10 jam untuk mudik. Biasanya aku hanya membutuhkan waktu 8 sampai 9 jam, sedangkan pemudik masih sepi. Mungkin karena tahun ini aku mudik sendiri, jadi tidak kejar-kejaran dengan rombongan alias nyantai. Dari Balaraja ke Merak, berhenti sebentar di Cilegon untuk beli pulsa. Ngantri di kapal termasuk cepat, hanya butuh waktu kurang dari 1 jam sampai kapal memulai pelayaran. Biasanya kalau lagi padat atau puncak mudik, untuk sampai ke kapal saja harus antri lebih dari 2 jam. Tapi memang kali ini kapal berjalan lambat, penyebrangan yang normal ditempuh 2,5 sampai 3 jam, kali ini membutuhkan waktu lebih dari 3 jam. Ini karena ombak besar yang membuat kapal sedikit goyang. Dari Bakauheni menuju Branti, sempat istirahat di Tarahan lebih dari 30 menit. Ngantuk berat, karena malam sebelumnya cuma tidur kurang dari 2 jam.
Mudik dengan menggunakan sepeda motor tua kesayanganku, aku memacu sepeda motor tidak lebih dari 60 km/jam, khawatir mogok di tengah jalan. Continue reading